Jumat, 26 November 2010

06 November 2010

Mendekap atau MerontaBaca: Yakobus 4:1-10
Ayat Mas: Yakobus 4:8
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 26-27; Filipi 2

Suatu pagi seorang ayah mencoba menolong burung gereja yang terluka di depan rumahnya. Digenggamnya burung itu, tetapi ia terus meronta ketakutan lalu terbang sebelum sempat diobati. Sore harinya sang ayah membawa putrinya yang sakit ke dokter. Anak itu pun ketakutan melihat dokter akan memberinya suntikan. Ia mendekap ayahnya erat-erat. Sang ayah memeluk sambil mengusap kepalanya. “Tenang, Sayang. Tahan sebentar,” katanya. Hari itu sang ayah berhasil menolong putrinya yang sakit, tetapi gagal menolong si burung gereja. Sebab si anak mendekapnya di kala sakit, sedang si burung gereja meronta dan meninggalkannya.
Setiap orang bisa merasa sakit hati ketika apa yang ia inginkan tidak kesampaian. Saat doanya tidak dikabulkan Tuhan dan orang sekitar tidak mendukung. Dalam menghadapi kekecewaan, ia dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama, bersikap memberontak. Rasa kecewa dan tertolak membuatnya menjauhi Tuhan dan bersahabat dengan dunia (ayat 4,5). Kadang juga bersengketa dengan mereka yang dianggap menjadi penghambat (ayat 1,2). Pilihan kedua, mendekat kepada Allah (ayat 8).
Dengan rendah hati ia belajar menerima kenyataan bahwa keinginannya bukan kehendak Tuhan. Cara ini memulihkan, sebab ketika ia mendekat pada Tuhan, Tuhan pun akan mendekat kepadanya. Ketika Tuhan menjawab “tidak”, apa yang Anda lakukan? Apakah hidup yang sulit telah membuat Anda undur dari-Nya? Selama Anda menjauh, hidup tidak akan menjadi semakin baik. Mendekatlah kepada Tuhan, supaya Dia dapat memulihkan Anda dari sakit hati Anda
TIDAK DIKABULKANNYA DOA MENIMBULKAN MASALAH KECIL
TIDAK MENERIMA KEHENDAK TUHAN MENIMBULKAN MASALAH BESAR

Penulis: Juswantori Ichwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar