Jumat, 26 November 2010

11 November 2010

Ku Tak Kan MenyerahBaca: Mazmur 28:6-9
Ayat Mas: Mazmur 28:7
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 37-38; Kolose 3

Suatu hari saya mengamati sebuah pohon. Daunnya hijau, segar. Daun-daun itu bertumbuh: makin lebar, makin panjang, makin tua. Ada yang mengilap, ada yang berlubang, tetapi masih terus bertumbuh. Pengamatan ini ternyata sangat bermakna bagi saya. Bukankah hidup iman kita mirip daun-daun itu? Selama kita melekat kepada Kristus, kita bagai daun yang bertumbuh dan mendapat makanan dari pohonnya. Namun, apabila kita menjauh dari-Nya, maka kita bagai daun yang dipetik lepas dari pohon. Mungkin masih terlihat hijau, tetapi sudah tak ada pertumbuhan, dan tak lama lagi akan mati.
Daud, meskipun beberapa kali mengalami kegagalan dalam hidupnya, tetap berusaha untuk kembali melekat kepada Tuhan. Ketika ia harus menghadapi pengalaman yang berat dan sulit, salah satunya saat ia dikejar-kejar Saul dan pasukannya, Daud mengungkap bahwa kekuatan sejatinya ialah Tuhan (ayat 7). Ia mengaku bahwa tanpa Tuhan, ia tidak akan kuat menanggung persoalan-persoalan di hadapannya. Daud tidak memiliki banyak senjata, tetapi Tuhanlah yang menjadi perisainya. Tanpa Tuhan, tidak ada yang sanggup melindunginya dari serangan musuh. Daud terus berjuang. Dan, ia tidak menyerah sebab ia tahu kekuatannya ada pada Tuhan (ayat 8).
Bagaimana dengan kita? Apabila ada persoalan berat di depan kita, apa yang menjadi kekuatan atau senjata kita? Apabila akhirnya kekayaan, kesehatan, kedudukan, kemampuan istimewa, dan hal-hal lain yang terbatas tak lagi mampu menolong kita, jangan menyerah. Selama kita terus melekat pada Kristus, Dia ada dan patut kita andalkan
KRISTUS MENEBUS KITA DENGAN MENCUCURKAN DARAH
AGAR KITA TAK MENJADI ORANG YANG MUDAH MENYERAH

Penulis: Helen Aramada Setyoputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar